1.
Uraikan secara singkat dan padat
proses pembelajaran yang kelompok Anda rencanakan. Beri ulasan atas uraian
tersebut berdasarkan tinjauan paedaogi praktis abad 21. (skor 30)
Kelompok kami terdiri dari saya (Agiska), Chika dan Agita. Awalnya
kami berencana untuk memberikan materi belajar membuat keterampilan dari kaleng
bekas bagi adik-adik Panti Asuhan Simpang Tiga, Medan. Kami ingin mengajarkan
mereka untuk membuat celengan dari kaleng susu bekas, dengan tujuan agar mereka
lebih semangat untuk menabung uang saku mereka. Namun setelah berdiskusi dengan
Bu Dina, kami akhirnya batal memberikan materi tersebut dikarenakan
pertimbangan terkait dengan alat dan bahan yang dibutuhkan. Kami sadar bahwa
bagaimana apabila selanjutnya mereka ingin membuat sendiri, maka mereka harus
membeli bahan pelengkapnya berupa kain flannel dan cat cair. Maka, kami
mengurungkan niat kami tersebut.
Selanjutnya, kelompok semakin bingung mengenai materi apa yang
akan kami berikan. Sesuai dengan saran dari Bu Dina, kelompok pun melakukan
observasi ke Panti Asuhan tersebut, melihat materi apa yang sebaiknya kami
berikan, tentu saja sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, kami pun tidak
menemukan adanya kekurangan-kekurangan signifikan pada mereka. Hal tersebut
dikarenakan mereka semua diurus dengan baik dan benar oleh Abang dan Kakak
pemilik panti. Semuanya tertata rapi, kebersihan juga selalu dijaga. Selain
itu, mereka juga bersekolah dan mengikuti les mata pelajaran. Maka, kelompok
pun semakin bingung dan benar-benar sulit menentukan materi apa yang sesuai.
Akhirnya kelompok pun memutuskan untuk mengganti target pembelajaran, menjadi
adik-adik kecil dengan rentang usia 4-7 tahun. Kami pun mulai mengumpulkan
keponakan kami sendiri, yang hasilnya berjumlah 3 anak yakni Ibel, Egi dan Eyo.
Walaupun kami sudah merasa lega karena target pembelajaran sudah terkumpul,
tapi kami masih memikirkan materi apa yang cocok untuk diberikan. Alhasil, kami
memutuskan untuk mengajari Ibel, Egi dan Eyo untuk membuat Rainbow Biscuit.
Rainbow Biscuit merupakan
cemilah segar yang terbuat dari biscuit halus, susu coklat kental manis, dan
sprinkle serta meses sebagai topping. Selain menyehatkan, cara pembuatan biscuit
ini juga mudah dan praktis.
Apabila ditinjau dari segi Paedagogi Praktis Abad 21 (progressive pedagogy, maka perencanaan pembelajaran kelompok kami mengalami progress atau kemajuan yang berarti. Kelompok segera mencari alternative pilihan, yang awalnya ingin mengajari keterampilan dari kaleng bekas kepada adik-adik Panti Asuhan, observasi lanjutan ke Panti Asuhan, menjadi mengajari keponakan-keponakan untuk membuat Rainbow Biscuit.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran yang sudah kami laksanakan adalah sebagai berikut :
Kegiatan
|
Pembelajaran
|
Perkenalan
|
Kelompok dan
peserta pembelajaran memperkenalkan diri masing-masing yang disertai dengan
gaya à hal ini
berguna untuk dapat melatih rasa percaya
diri adik-adik agar ia mampu dan tidak malu-malu untuk berkenalan dengan
orang lain, serta menuntut mereka untuk dapat berkreativitas mengekspresikan gaya apa yang mereka inginkan sesuai
dengan kemauan mereka sendiri.
|
Cuci
tangan
|
Hal ini
berguna untuk mengajarkan adik-adik mengenai pentingnya kebersihan diri yakni sebelum dan setelah melakukan kegiatan
memasak atau makan.
|
Pemberian
instruksi & perkenalan alat dan bahan
|
Hal ini
mengajarkan adik-adik untuk dapat focus
selama pemberian instruksi, dan pengajar juga memberikan pertanyaan berkaitan
yang menuntut peran aktif
adik-adik dalam kelompok.
|
Langkah
1. Proses penghancuran biskuit
|
Selama
menghancurkan biskuit, adik-adik diajarkan untuk sabar hingga biskuit benar-benar hancur dan juga mengajarkan
mereka agar biskuit yang dihancurkan tidak berserakan dan keluar dari dalam plastik
(kerapian dan kebersihan).
|
Langkah 2.
Proses penyaringan biskuit
|
Setelah biskuit
sudah dihancurkan sampai hampir menjadi remahan, maka biskuit harus disaring
untuk mendapatkan bubuk yang halus. Sisa biskuit yang masih kasar harus
disaring kembali hingga menjadi bubuk juga. Hal ini mengajarkan adik-adik
untuk bekerja dengan sepenuh hati,
maksimal dan tidak membuang bahan yang tersisa.
|
Langkah
3. Penggunaan sarung tangan plastik
|
Sebelum
berlanjut ke proses pencampuran/pengadonan biskuit, adik-adik harus
mengenakan sarung tangan plastic terlebih dahulu demi tetap menjaga kebersihan makanan.
|
Langkah 4.
Pengadonan biskuit
|
Setelah
disaring, bubuk biskuit dicampurkan dengan susu kental manis cokelat hingga
merata. Proses ini menuntut adik-adik untuk teliti saat mencampurkan bahan, dan tidak terburu-buru menuang susu yang ada. Mereka juga harus
teliti melihat apakah susu dan bubuk biskuit sudah benar-benar tercampur rata
dan siap dibentuk.
|
Langkah 5.
Pembentukan adonan
|
Setelah
benar-benar tercampur rata, adonan pun harus
dibentuk-bentuk bulat. Hal ini disertai dengan gerakan memutar yang
dapat melatih motorik adik-adik,
yakni apakah mereka mampu membentuk adonan menjadi benar-benar berbentuk
bulat.
|
Langkah 6.
Pemberian topping
|
Adonan
sudah dibentuk bulat kemudian diberikan topping
meses atau sparkling, yang
bertujuan melihat seni kreativitas
adik-adik apakah keseluruhan bagian adonan sudah benar-benar tertutup topping.
|
Langkah 7.
Penyusunan adonan ke cup kertas
|
Setelah selesai
diberi topping, adonan disusun ke cup kertas yang sudah disediakan. Hal ini
menuntut keteraturan dan daya hitung adik-adik dalam menyusun
adonan sesuai jumlah cup kertas
yang tersedia.
|
Langkah
8. Memasukkan Rainbow Biscuit ke
dalam kulkas
|
Melatih kesabaran adik-adik dalam menunggu
biskuit hingga dingin dan siap dimakan.
|
Penutup
|
Kami berfoto
bersama Ibel, Egi dan Eyo kemudian berpamitan.
|
* Perlu diketahui bahwa selama
pembelajaran berlangsung, terjadi proses sosialisasi antara Ibel, Egi dan Eyo.
2.
Uraikan secara singkat dan padat
tentang hasil observasi dari proses pembelajaran kelompok Anda. Beri evaluasi
atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi, tik, dan fenomena
kontemporer. (skor 50)
Berikut
merupakan hasil observasi tiap anak, yaitu :
TAHAP
|
NAMA PESERTA
|
||
IBEL
|
EGI
|
EYO
|
|
Perkenalan
|
Menyebutkan
nama dengan suara pelan dan duduk tenang.
|
Menyebutkan
nama dengan suara pelan sambil menunduk, sesekali melihat ke arah pengajar.
|
Menyebutkan
nama dengan suara keras, tersenyum, sambil menggoyang-goyangkan kaki.
|
Mencuci
tangan
|
Mengantri
di belakang Egi, mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya.
|
Mengantri
di belakang Eyo, mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya.
|
Berjalan cepat
menuju wastafel, mencuci tangan dengan sabun,
dan mengeringkan tangan.
|
Pemberian
instruksi & perkenalan alat dan bahan
|
Mendengar
instruksi, melihat ke arah pengajar, sesekali melihat ke Egi dan Eyo,
memegang alat dan bahan yang sudah diberikan.
|
Mendengar
instruksi, melihat ke arah pengajar, memegang alat dan bahan yang sudah
diberikan sambil menggoyang-goyangkan kaki.
|
Mendengar
instruksi, melihat kea rah pengajar, memegang alat dan bahan yang sudah
diberikan.
|
Langkah 1.
Proses penghancuran biskuit
|
Memukul-mukul
biskuit hingga hancur, menimbulkan suara yang keras dan sesekali bertanya
kepada pengajar ‘ini udah kak?’
|
Memukul-mukul
biskuit hingga hancur, sesekali melihat hasil kerja Ibel dan Eyo.
|
Memukul-mukul
biskuit hingga hancur, menimbulkan suara yang keras, biskuit keluar dari plastik.
|
Langkah 2.
Proses penyaringan biskuit
|
Menyaring
biskuit, beberapa kali bertanya ‘ini gimana kak?’, sesekali berhenti sejenak.
|
Menyaring
biskuit, sesekali bertanya ‘kak, aku udah kak?’.
|
Menyaring
biskuit, sesekali bertanya ‘kak, udah kak?’ sambil tersenyum dan menunjuk ke
arah biskuit yang sedang disaring.
|
Langkah
3. Penggunaan sarung tangan plastik
|
Mengenakan
sarung tangan plastic sambil mengatakan ‘kak, ini gimana kak?’
|
Mengenakan
sarung tangan plastik, meminta bantuan ‘kak, ini kok gak bisa kak?’
|
Mengenakan
sarung tangan plastic dan berkata ‘aku udah bisa kak’.
|
Langkah 4.
Pengadonan biskuit
|
Mencoba mengikuti
instruksi yang diberikan, dan mempraktekkannya namun sesekali mengatakan ‘kak,
udah siap punya Ibel, kak?’
|
Mengikuti
instruksi dan mempraktekkannya, dan mengatakan ‘kak, ini udah kak?’
|
Mengikuti
instruksi tanpa bertanya.
|
Langkah 5.
Pembentukan adonan
|
Mengikuti
instruksi, bertanya ‘segini kak?’ dan ‘kayak gini kak?’, sesekali melihat
ke arah Egi dan Eyo.
|
Mengikuti
instruksi, membentuk adonan menjadi bulat, sesekali melihat kea rah Ibel.
|
Mengikuti
instruksi, membentuk adonan menjadi bulat, sesekali melihat kea rah Ibel dan
Egi.
|
Langkah 6.
Pemberian topping
|
Mengikuti
instruksi, mencampur kedua jenis
topping yang ada, sesekali mengatakan ‘ini punya Ibel, kak’.
|
Mengikuti
instruksi, melihat ke arah adonannya yang sedang diberi topping.
|
Mengikuti
instruksi, melihat ke arah adonannya yang sedang diberi topping.
|
Langkah 7.
Penyusunan adonan ke cup kertas
|
Menyusun ke
cup kertas yang tersedia.
|
Menyusun ke
cup kertas yang tersedia.
|
Menyusun ke
cup kertas yang tersedia.
|
Langkah
8. Memasukkan Rainbow Biscuit ke
dalam kulkas
|
Memasukkan
biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka
kulkas.
|
Memasukkan
biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka
kulkas.
|
Memasukkan
biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka
kulkas.
|
Memakan Rainbow Biscuit bersama-sama.
|
Memakan biskuit,
sambil tersenyum.
|
Memakan biskuit
sambil mencemberutkan wajah, meminta tambahan biskuit.
|
Memakan biskuit,
sambil tersenyum dan menggoyang-goyangkan kaki.
|
Apabila hasil
observasi diatas dievaluasi berdasarkan Tinjauan Paedagogi, TIK, dan Fenomena
Kontemporer dengan sub topik Pedagogi Efektif yakni :
a) Menciptakan
lingkungan yang menunjang pembelajaran
b) Mendorong pemikiran
reflektif dan tindakan
c) Meningkatkan
relevansi pembelajaran baru
d) Memfasilitasi
pembelajaran bersama
e) Membuat sambungan
ke pembelajaran dan pengalaman sebelumnya
f) Cukup memberikan
kesempatan untuk belajar
g) Menyelidiki
hubungan belajar-mengajar
Namun,
hasil observasi kelompok kami hanya dapat dievaluasi berdasarkan beberapa poin
Pedagogi Efektif yaitu :
a) Menciptakan lingkungan yang menunjang
pembelajaran à kelompok
melakukan pembelajaran di ruangan yang bersih dan aman, dan kelompok juga
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik disertai dengan komunikasi aktif
dua arah.
b) Memfasilitasi pembelajaran bersama à kelompok memfasilitasi pembuatan Rainbow Biscuit dengan alat dan bahan
yang lengkap dan bersih.
c) Cukup memberikan kesempatan belajar à kelompok memberikan kesempatan bagi peserta ajar
untuk mengikuti instruksi yang telah diberikan, disertai dengan arahan.
3.
Tuliskan pandangan Anda tentang
pembelajaran pada perkuliahan Paedagogi di Fakultas Psikologi USU semester
genap T.A. 2012/2013 berdasarkan tinjauan Paedagogi Teoritis dan
Prinsip-prinsip Paedagogis. (skor 20)
Pertama
kali memasuki kelas Paedagogi, suasana yang awalnya pasif dan sama sekali tidak
menarik berubah menjadi lebih bersemangat dengan adanya energizer ‘lempar bola’ yang
dilakukan. Kesan pertama tersebut membuat saya yakin bahwa proses
berlangsungnya mata kuliah Paedagogi ini akan berbeda dari mata kuliah lainnya.
Hal itu benar adanya! Bu Dina dan Bu Lita terus menerus memberikan stimulus
kepada kami berupa pertanyaan-pertanyaan yang menuntut kami untuk berperan
aktif di dalam kelas. Adanya kuliah online juga merupakan inovasi pengajaran
berbasis teknologi yang menuntut kami untuk dapat aktif menggunakan aplikasi gtalk, yang dapat digunakan untuk
berdiskusi dengan teman sekelompok, tak hanya secara tatap muka.Penggunaan
aplikasi gtalk ini sesuai dengan penggunaan TIK dalam proses pembelajaran, yang
dapat menciptakan peran aktif mahasiswa dan dosen dalam proses belajar
mengajar. Hal ini juga sesuai dengan pengertian pedagogis menurut Danilov
(1978) yakni proses interaksi terus-menerus dan saling berasimilasi antara
pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar