Minggu, 05 Mei 2013

LAPORAN TUGAS KELOMPOK


Halo, saya Agiska Tarigan 091301060 dan teman kelompok saya adalah Chika Sitepu 091301063 dan Agita Sara 091301114.
photo (3).jpg



Kegiatan pengajaran kelompok kami berdasarkan atas teori Paedagogi, TIK, dan Fenomena Kontemporer sub topic Paedagogi Efektif yaitu (a) Menciptakan lingkungan yang menunjang pembelajaran (b) Memfasilitasi pembelajaran bersama (c) Cukup memberikan kesempatan untuk belajar.
Tema yang kami angkat adalah “RAINBOW BISCUIT” , dimana kami akan mengajarkan cara membuat cemilan sehat bagi anak usia 5-7 tahun. Untuk lebih lengkapnya berikut identitas peserta kegiatan yang kami lakukan :
a. Matthew Tarigan  (7 tahun)
b. Egia E. Sitepu     (7 tahun)                         
c. Queen Maribelle   (5 tahun)
 Kegiatan ini kami lakukan untuk meningkatkan kreatifitas dan mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan mengajarkan anak untuk tidak membuang makanan.
Kegiatan ini kami lakukan di rumah salah satu anggota kelompok, yang bertempat di Kompleks Tasbi Blok OO No. 67 Medan pada hari Selasa, 09 April 2013 , pukul 17.00 WIB.
Adapun alat dan bahan yang kami gunakan adalah sebagai berikut
-         Alat   : Piring, Gelas, Alat Penyaring, Cup Kertas, Alat Perekam
-         Bahan  : Biskuit, Susu Kental Manis Rasa Cokelat, Sparkling dan Meises


Dan berikut perincian biaya berkaitan dengan alat dan bahan yang digunakan :
-         Biskuit (1 bungkus)                = Rp. 18.500
-         Susu Cokelat (1 bungkus)         = Rp. 6.500
-         Meises (1 bugkus)                 = Rp. 8.000
-         Sparkling (1 bungkus)             = Rp. 3.000
-         Cup kertas ( 1 pak)               = Rp. 2.500

Kelompok memulai kegiatan dengan perkenalan satu sama lain, baik antara kelompok dengan peserta kegiatan maupun antar sesama peserta kegiatan. Perkenalan pun dilakukan dengan variasi tertentu yakni dimana seluruh peserta dan anggota kelompok harus memperkenalkan diri disertai gaya tertentu. Setelah itu peserta kelompok diminta untuk mencuci tangan, begitu juga dengan kami bertiga. Pengajar kemudian memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan, serta memberikan instruksi langkah-langkah pembuatan Rainbow Biscuit. Langkah pertama, biskuit dihancurkan dan kemudian disaring. Kemudian peserta harus menggunakan sarung tangan untuk membentuk adonan biskuit. Setlah biskuit diadon, dan dibentuk lalu biskuit diberikan topping sesuai selera. Dan kemudian disusun di cup kertas yang sudah tersedia. Dan yang terakhir, biskuit dimasukkan ke dalam lemari es dan dibiarkan hingga dingin dan siap disajikan.  
Selama kegiatan berlangsung, kelompok mengobservasi peserta kegiatan. Dan berikut hasil obervasinya :

TAHAP
                             NAMA PESERTA
IBEL
EGI
EYO
Perkenalan
Menyebutkan nama dengan suara pelan dan duduk tenang.
Menyebutkan nama dengan suara pelan sambil menunduk, sesekali melihat ke arah pengajar.
Menyebutkan nama dengan suara keras, tersenyum, sambil menggoyang-goyangkan kaki.
Mencuci tangan
Mengantri di belakang Egi, mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya.
Mengantri di belakang Eyo, mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya.
Berjalan cepat menuju wastafel, mencuci tangan dengan sabun,  dan mengeringkan tangan.
Pemberian instruksi; perkenalan alat dan bahan
Mendengar instruksi, melihat ke arah pengajar, sesekali melihat ke Egi dan Eyo, memegang alat dan bahan yang sudah diberikan.
Mendengar instruksi, melihat ke arah pengajar, memegang alat dan bahan yang sudah diberikan sambil menggoyang-goyangkan kaki.
Mendengar instruksi, melihat kea rah pengajar, memegang alat dan bahan yang sudah diberikan.
Langkah 1. Proses penghancuran biskuit
Memukul-mukul biskuit hingga hancur, menimbulkan suara yang keras dan sesekali bertanya kepada pengajar ‘ini udah kak?’
Memukul-mukul biskuit hingga hancur, sesekali melihat hasil kerja Ibel dan Eyo.
Memukul-mukul biskuit hingga hancur, menimbulkan suara yang keras, biskuit keluar dari plastik.
Langkah 2. Proses penyaringan biskuit
Menyaring biskuit, beberapa kali bertanya ‘ini gimana kak?’, sesekali berhenti sejenak.
Menyaring biskuit, sesekali bertanya ‘kak, aku udah kak?’.
Menyaring biskuit, sesekali bertanya ‘kak, udah kak?’ sambil tersenyum dan menunjuk ke arah biskuit yang sedang disaring.
Langkah 3. Penggunaan sarung tangan plastik
Mengenakan sarung tangan plastic sambil mengatakan ‘kak, ini gimana kak?’
Mengenakan sarung tangan plastik, meminta bantuan ‘kak, ini kok gak bisa kak?’
Mengenakan sarung tangan plastic dan berkata ‘aku udah bisa kak’.
Langkah 4. Pengadonan biskuit
Mencoba mengikuti instruksi yang diberikan, dan mempraktekkannya namun sesekali mengatakan ‘kak, udah siap punya Ibel, kak?’
Mengikuti instruksi dan mempraktekkannya, dan mengatakan ‘kak, ini udah kak?’
Mengikuti instruksi tanpa bertanya.
Langkah 5. Pembentukan adonan
Mengikuti instruksi, bertanya ‘segini kak?’ dan ‘kayak gini kak?’, sesekali melihat ke  arah Egi dan Eyo.
Mengikuti instruksi, membentuk adonan menjadi bulat, sesekali melihat kea rah Ibel.
Mengikuti instruksi, membentuk adonan menjadi bulat, sesekali melihat kea rah Ibel dan Egi.
Langkah 6. Pemberian topping
Mengikuti instruksi, mencampur  kedua jenis topping yang ada, sesekali mengatakan ‘ini punya Ibel, kak’.
Mengikuti instruksi, melihat ke arah adonannya yang sedang diberi topping.
Mengikuti instruksi, melihat ke arah adonannya yang sedang diberi topping.
Langkah 7. Penyusunan adonan ke cup kertas
Menyusun ke cup kertas yang tersedia.
Menyusun ke cup kertas yang tersedia.
Menyusun ke cup kertas yang tersedia.
Langkah 8. Memasukkan Rainbow Biscuit ke dalam kulkas
Memasukkan biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka kulkas.
Memasukkan biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka kulkas.
Memasukkan biskuit ke dalam kulkas, duduk menunggu hingga dingin, sesekali membuka kulkas.
Memakan Rainbow Biscuit bersama-sama.
Memakan biskuit, sambil tersenyum.
Memakan biskuit sambil mencemberutkan wajah, meminta tambahan biskuit.
Memakan biskuit, sambil tersenyum dan menggoyang-goyangkan kaki.

Dari hasil obervasi diatas, dapat dilihat bahwa Ibel, Egi, dan Eyo, mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka saling melihat dan memperhatikan satu sama lain, bagaimana cara dan hasil biskuit yang dibuat oleh peserta lainnya. Mereka juga sering bertanya, dan memamerkan bentuk biskuit buatannya kepada pengajar. Selain itu, mereka juga tidak sabar menunggu bskuit hingga dingin dan siap dimakan.

Selama perencanaan hingga kegiatan  berlangsung, kelompok sulit menemukan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan pengajaran, dikarenakan tumpang tindih antara jadwal masing-masing anggota kelompok serta jadwal peserta kegiatan. Namun, kelompok tidak terlalu sulit menemukan peserta kegiatan, karena peserta kegiatan adalah kerabat dekat anggota kelompok.
Nah, berikut adalah foto-foto yang berhasil kami abadikan selama kegiatan berlangsung, monggo dilihat J photo (4).jpg
photo (2).jpg















photo (6).jpg



              








photo (5).jpg







TESTIMONI :
AGISKA : Awalnya, saya merasa ini adalah tugas yang tidak terlalu sulit. Namun, setelah dijelaskan lebih jauh ternyata tugas ini lumayan rumit. Rumit, karena ternyata tugas ini bukanlah tugas mengajar biasa saja melainkan kami juga harus menetapkan materi apa yang akan diberikan serta tujuan dan target pengajaran.  Kami harus mempertimbangkan korelasi antara target dengan materi pengajaran, serta alat dan bahan yang dibutuhkan. Setelah beberapa kali diskusi, kami akhirnya memutuskan untuk membuat Rainbow Biscuit.
Kami merasa sangat senang saat kegiatan berlangsung. Selain karena peserta kegiatan adalah anak-anak, kami juga dapat bermain dan mengenal satu sama lain khususnya anggota kelompok kami. Walaupun kegiatan berlangsung di sore hampir malam hari, kami berusaha untuk tetap semangat.  Sebagai pengajar kami tidak boleh terlihat bermalas-malasan walaupun kami sudah merasa lelah setelah mengikuti perkuliahan sebelumnya. Kami harus tetap memperhatikan peserta, dan berusaha menciptakan suasana yang kondusif. Dari kegiatan ini, saya menyadari bahwa menjadi seorang pengajar bukanlah hal yang mudah. Harus benar-benar tulus ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri.
-         Menjadi guru datangnya dari hati  J -


CHIKA : saya senang mendapatkan tugas ini, meskipun awalnya kelompok kami bingung menentukan topik yang akan dibahas, tetapi akhirnya kami menemukan topik yang akan diajarkan kepada anak-anak. Saya senang berinteraksi dengan anak-anak, ternyata mengajar anak-anak itu tidak begitu mudah, karena sangat dibutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi. Hehehe J jadi, kesabaran saya diuji selama mengajar anak-anak. Karena tugas ini juga saya mendapatkan banyak pengalaman dalam pengajaran, dan pengalaman itu sangat berarti buat saya. Dan saya sangat senang bisa menyelesaikan tugas ini bersama kelompok sayaJ

AGITA : Awalnya saya merasa tugas kelompok ini menarik dan tidak susah. Tapi ternyata,agak susah karena saat pemilihan apa yg akan disampaikan dlm pengajaran dan siapa yg akan diajarkan,serta manfaatnya,caranya dll. Ternyata beberapa judul yg kami ajukan menimbulkan pertanyaan yg membuat kami lebih berfikir lagi dan mencari judul yg tepat.dan akhirnya sampailah ke pemilihan judul 'membuat rainbow biscuit'
Pada saat pelaksanaannya asik dan menarik. Kita juga bisa mengenal satu sama lain juga. Tp agak susah saat memilih hari pelaksanaan karena jadwal kita banyak yang ga sama. Trus juga saat pelaksanaan membuat saya berfikir apa semua pengajar itu memberikan materinya dan diterima baik oleh pelajarnya atau tidak. Dan tugas pengajar itu juga sangat berat dan penuh perjuangan.sabar juga :) ga gampang menjadi seorang pengajar. Selain harus menguasai materi,harus bisa mengendalikan suasana juga, memilih-milih metode yg akan disampaikan karena akan mempengaruhi pelajar mengerti atau tidaknya. Dan benar kata lagu itu 'pahlawan tanpa tanda jasa'
Dan selama pelaksanaan juga kita menikmatinya,anak2nya ga susah diatur dan yang kita buat juga tidak susah..
Thankyou~